Hacker Everywhere. Bag.1

Mungkin hanya sebagian kecil dari hal yang sebenarnya namun kali ini saya akan mencoba berbagi tulisan dari pengalaman saya sendiri dan bincang-bincang dengan teman-teman serta masukan ilmu dari senior-senior tentang ancaman-ancaman hacking yang sering terjadi disekitar kita, dengan tulisan ini saya berharap agar para pembaca dapat lebih berhati-hati. Untuk menjawab pertanyan dari judul diatas pertama-tama saya akan mebahas satu persatu tentang apa itu hacker, hacking, dan pengertian-pengertian lain sebagianya.

Ok kita mulai dari yang pertama, apa itu hacker? dari sekian banyak pertanyan dan masukan yang saya dapat, hacker adalah seseorang yang mempelajari, menganalisis, memodifikasi, menerobos masuk ke dalam komputer dan jaringan komputer, baik untuk keuntungan atau dimotivasi oleh tantangan. Sejarah dari hacker sendiri memiliki banyak versi, agar lebih jelas dan umunya saya coba mengutip dari wikipedia, berikut kutipannya :

"Terminologi peretas muncul pada awal tahun 1960-an di antara para anggota organisasi mahasiswa Tech Model Railroad Club di Laboratorium Kecerdasan Artifisial Massachusetts Institute of Technology (MIT). Kelompok mahasiswa tersebut merupakan salah satu perintis perkembangan teknologi komputer dan mereka berkutat dengan sejumlah komputer mainframe. Kata bahasa Inggris "hacker" pertama kalinya muncul dengan arti positif untuk menyebut seorang anggota yang memiliki keahlian dalam bidang komputer dan mampu membuat program komputer yang lebih baik daripada yang telah dirancang bersama.

Kemudian pada tahun 1983, istilah hacker mulai berkonotasi negatif. Pasalnya, pada tahun tersebut untuk pertama kalinya FBI menangkap kelompok kriminal komputer The 414s yang berbasis di Milwaukee, Amerika Serikat. 414 merupakan kode area lokal mereka. Kelompok yang kemudian disebut hacker tersebut dinyatakan bersalah atas pembobolan 60 buah komputer, dari komputer milik Pusat Kanker Memorial Sloan-Kettering hingga komputer milik Laboratorium Nasional Los Alamos. Satu dari pelaku tersebut mendapatkan kekebalan karena testimonialnya, sedangkan 5 pelaku lainnya mendapatkan hukuman masa percobaan.

Kemudian pada perkembangan selanjutnya muncul kelompok lain yang menyebut-nyebut diri sebagai peretas, padahal bukan. Mereka ini (terutama para pria dewasa) yang mendapat kepuasan lewat membobol komputer dan mengakali telepon (phreaking). Peretas sejati menyebut orang-orang ini cracker dan tidak suka bergaul dengan mereka. Peretas sejati memandang cracker sebagai orang malas, tidak bertanggung jawab, dan tidak terlalu cerdas. Peretas sejati tidak setuju jika dikatakan bahwa dengan menerobos keamanan seseorang telah menjadi peretas.

Para peretas mengadakan pertemuan tahunan, yaitu setiap pertengahan bulan Juli di Las Vegas. Ajang pertemuan peretas terbesar di dunia tersebut dinamakan Def Con. Acara Def Con tersebut lebih kepada ajang pertukaran informasi dan teknologi yang berkaitan dengan aktivitas peretasan. Peretas memiliki konotasi negatif karena kesalahpahaman masyarakat akan perbedaan istilah tentang hacker dan cracker. Banyak orang memahami bahwa peretaslah yang mengakibatkan kerugian pihak tertentu seperti mengubah tampilan suatu situs web (defacing), menyisipkan kode-kode virus, dan lain-lain, padahal mereka adalah cracker. Cracker-lah menggunakan celah-celah keamanan yang belum diperbaiki oleh pembuat perangkat lunak (bug) untuk menyusup dan merusak suatu sistem. Atas alasan ini biasanya para peretas dipahami dibagi menjadi dua golongan: White Hat Hackers, yakni hacker yang sebenarnya dan cracker yang sering disebut dengan istilah Black Hat Hackers." Penjelasan secara umumnya dapat dibaca disini.

Apa yang sebenarnya mereka cari? rasa keingin tahuan yang tinggi dapat mendoromg seseorang untuk mempelajari bagaimana caranya agar mereka dapat mengetahui apa yang ingin mereka ketahui, contoh yang sangat sederhana, apabila si A menyukai si B tentu banyak hal yang ingin dia ketahui tentang si B, dari keseharian, aktifitas dan lain sebagainya dari si B, oleh karena itu dengan berbagai cara akan dilakukan oleh si A, seperti :
  1. Si A akan memiliki rasa keingin tahuan tentang si B mungkin dari hal-hal privasi secara umum yang terdapat pada sosial media si B seperti Facebook, twitter, dan lain sebagianya. Hal ini akan mendorong si A agar mau melakukan sesuatu untuk mendapatkan apa yang dia cari yaitu hak akses dari sosial media si B seperti username dan password. Tantu sangat berbahaya jika seseoarng yang tidak kita kenal memiliki akun sosial media kita.
  2. Jika tidak bermodalkan ilmu yang cukup si A tentu akan merasa sangat kesulitan untuk memperoleh akun si B, oleh karena itu si A akan belajar terlebih dahulu tips-tips dasar dari menghacking akun sosial media atau bisa saja si A meminta jasa untuk menghack akun si B, yah seperti itulah jika seseoarang memiliki rasa keingin tahuan yang tinggi.
Hal ini akan terus berlanjut sampai rasa keingin tahuan dari dalam hatinya berakhir. Selain contoh diatas masih banyak contoh lain yang bisa diambil tentang apa yang mereka cari yaitu nama, status sosial, kebanggaan diri dan lain sebagainya, setiap hacker tentu memiliki alasan tersendiri untuk melakukan tindakan dan jalan yang mereka pilih. Bahkan pernah terjadi suatu kisah dimana seorang anak berusia 15 tahun dapat membekukan situs-situs besar, anak itu memiliki julukan Mafia Boy. Kisah anak ini sering dimasukan kedalam buku-buku hacker, untuk membaca sedikit kisahnya klik disini.

Bagaimana mereka melakukannya? bila kita berbicara tentang bagaimana seoarang hacker dapat menembus suatu sistem kemanan tentu tidak akan terlepas dari yang namanya suatu tingkatan, karena setiap hacker memiliki tingkat yang berebeda-beda, semakin tinggi level seoarang hacker semakin kreatif pula cara yang dilakukan. Saya pernah membaca sebuah buku yang berjudul "THE SECRET OF HACKER" yang ditulis oleh Rahmat Putra, pada buku itu sempat membahas tentang siapa yang disebut hacker?

  1. Hacker anak muda, sebenarnya kemampuan mereka sedikit, tetapi mereka tetap menganggap diri mereka sebagai hacker. Mereka akan memuliakan dirinya atas apa yang mereka dapat dari orang lain, mereka tidak memiliki tujuan nayata atas perbuatannya.
  2. Hacker, Mereka umumnya orang pintar yang sangat peduli  hal sekecil apapun pada sistem komputer kalian. Target utama mereka adalah institusi pemerintah, mereka yakin bahwa informasi penting dapat ditemukan diinstitusi pemerintah. Bagi mereka, resiko itu sangat berharga. Semakin tinggi tingkat keamanan, makin menjadi tantangan. 
  3. Cracker, istilah ini secara khusus diberikan kepada individu yang memiliki keterampilan untuk membypass proteksi hak cipta suatu software. Mereka pada umumnya memiliki keterampilan bahasa pemrograman tingkat tinggi.
Dengan menggunakan beberapa tools seperti cain and abel, wireshark, icq, mIRC, dan lain sebagianya seorang hacker pemula dapat melakukan serangan dan pengintainan terhadapt suatu jarinagn serta sistem keamanan didalamnya. Apabila merasa sulit untuk menggunakan tools-tools diatas mereka biasa menggunakan jasa pada situ http://learntohack.co.uk/.

















Situs ini meberikan jasa menghack akun sosial media dengan mudah, caranya dapat dilihat disini. Akan lebih berbahaya lagi bila hacker tersebut adalah seoarang ahli bahasa pemrograman, ia dapat membuat sebuah software baik yang didalamnya ditanam sebuah program jahat berjenis Trojan, dimana program tersebut dengan diam-diam mengcopy semua file, menyalakan rekaman webcam, dan mengcopy screen shoot dari layar monitor kalian  (cara-cara tersebut akan dibahas pada artikel lainnya). Ingatlah bahwa seoarang hacker selalu memiliki cara yang kreatif dan diluar dari apa yang kita bayangkan. pada tulisan ini hanyalah gambaran dari sebagian kecil dari apa yang sebenarnya terjadi. Dilain kesempatan akan saya bahas bagaimana mereka bergerak dan bertindak. Sampai jumpa pada tulisan berikutnya.

Share this

Related Posts

Previous
Next Post »

Comments